Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON XIX 2016 akan dilaksanakan dari tanggal 9 hingga 21 September 2016. Namun ternyata didalam hari-hari tersebut bertepatan dengan hari raya idul adha 2016 yang jatuh pada tanggal 12 September. Untuk itu, Ahmad Heryawan selaku ketua umum PB PON mengusulkan pengunduran jadwal pelaksanaan pesta olahraga. Terlebih adanya pengunduran jadwal tersebut tidak mengganggu persiapan yang sedang dilakukan PB PON. Lebih lanjut panitia PON berharap kementrian olahraga segera membahas pengunduran jadwal tersebut.
Awal Sejarah Pelaksanaan Idhul Adha
Idhul adha atau dikenal juga sebagai hari raya haji adalah momen hari raya Islam yang jatuh pada 10 Dzulhijah. Banyak nilai-nilai pengorbanan yang diangkat dari sejarah dan kisah nabi Ibrahim serta anaknya Ismail. Lewat sebuah mimpi, Allah meminta Ibrahim untuk menyembelih anaknya sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah. Manusia yang memiliki keteguhan seperti Ibrahim tidak akan tergoda dengan limpahan harta apapun di dunia. Kemudian beliau menceritakan kepada anaknya Ismail atas perintah tersebut. Dan ternyata Ismail pun siap menerima tanpa penolakan. Sebuah ketaqwaan yang ditunjukkan oleh Ismail. Ketaqwaan di sini adalah meyakini keberadaan sesuatu yang gaib termasuk Allah. Sebuah keimanan dan ketaqwaan luar biasa yang jarang kita temui pada masa kini.
Namun hal tersebut tidak terjadi demikian. Allah hanya menguji kekuatan iman hambaNya. Proses penyembelihan pun diganti dengan seekor domba yang dagingnya dibagikan pada fakir miskin. Inilah yang menjadi sejarah lahirnya idhul nahr atau hari raya kurban. Yang sekarang kita kenal sebagai idhul adha.
Daripada mengurangi kekhusukan beribadah idhul adha 2016, maka lebih baik PON dimundurkan. Jika dilaksanakan sesuai jadwal, maka akan terpotong satu sampai 2 hari untuk libur. Meskipun libur, atlet dan official pun tidak dapat pulang juga. Setelah melalui rapat koordinasi Komite Olahraga Nasional (KONI) dan Kementrian Olahraga, maka diputuskan pelaksanaan akan diundur hingga tanggal 17 sampai 29 September 2016. Rakor diikuti oleh 31 provinsi dari 34 provinsi yang diundang, disertai dengan seluruh jajaran pengurus pusat dan seluruh pihak yang menyatakan setuju adanya pengunduran.
Acara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 berpeluang dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage Kota Bandung. Pihak kemenpora sudah mempersiapkan pengamanan dengan mulai menyurati kepolisian setempat. Meskipun pada SK tetulis jika ceremonial tersebut akan dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Untuk mengubah tempat pelaksanaan acara memerlukan banyak pertimbangan. Meskipun letak GBLK lebih dekat, namun secara teknis perbaikannya memakan waktu lama. Walaupun batal dijadikan tempat pembukaan dan penutupan, stadion GBLA bisa digunakan untuk pertandingan beberapa cabang olahraga seperti sepak bola dan atletik.
sumber: https://hariliburnasional.com
